Ada apa dengan anak milenial....??
Anak muda sebagai generasi millenial, menurutnya, wajib bermimpi menjadi orang sukses, terutama menjadi pengusaha. Apalagi di era Revolusi Industri 4.0 mereka harus pandai dan jeli memanfaatkan teknologi digital untuk menangkap peluang usaha baru.
Memberi Nama Generasi
Ada konsensus terbatas tentang siapa yang sebenarnya termasuk generasi ini dan apa yang mereka sebut sebagai dan, dengan demikian, ada tak terhitung perkiraan tanggal lahir dan parameter usia mereka dan sejumlah besar label. Penyebaran nama-nama untuk generasi ini adalah respon yang sama terhadap kecenderungan generasi seperti halnya terhadap mereka.
mendeskripsikan dan mencoba memahaminya. Beberapa nama menandakan lokasinya dalam hierarki generasi, yang lain menunjuk ke penanda tanggal historis, dan yang lain menekankan karakteristik, kecenderungan, dan preferensi umum yang seharusnya.
Misalnya, sejak akhir 1990-an, label Generasi Y dan turunannya: Gen Y; Y Gen; atau Yers telah populer oleh penulis untuk mengidentifikasi dan menempatkan generasi sebagai satu generasi penerus X (Marlatt, 1999; McManus, 1999; Sheth, Sisodia, & Sharma, 2000; Stapinksi, 1999). Penggunaan istilah NeXters dan Generation Next juga memenuhi peran penempatan ini (Zemke, Raines, & Filipczak, 2000). Demikian pula istilah Baby Busters, Boomlets, dan Echo Boomers (Alch, 2000; Allerton, 2001; Weiss, 2003) mengidentifikasi generasi ini sebagai keturunan dari generasi Baby Boomer.
The changing of one century into another has historically had significant psychological impact on Western nations (Strauss & Howe, 1997). The year 2000 was no exception and provided the impetus for designating young adults and teens coming of age at that time. This historical milestone provided the context which generated a slew of names such as the Millennial Generation, Millennials, Generation 2000, and Generation Y2K (Aviles, Phillips, Rosenblatt, & Vargas, 2005; D’Antonio, 2005)
0 komentar:
Posting Komentar