Featured Posts

Assalamu'alaikum Saudaraku

Al-Hayatubila Habibi Kalla Laita Bila Nujumi

Ingatlah Waktu Bagaikan Emas

Al-Hayatubila Habibi Kalla Laita Bila Nujumi

This is default featured slide 3 title

Al-Hayatubila Habibi Kalla Laita Bila Nujumi

This is default featured slide 4 title

Al-Hayatubila Habibi Kalla Laita Bila Nujumi

This is default featured slide 5 title

Al-Hayatubila Habibi Kalla Laita Bila Nujumi

Senin, 17 September 2018

Makalah PAI MEMAHAMI PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN( 1250 – 1800 )





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan
Perkembangan Islam pada abad pertengahan tidak seperti pada masa Umayah dan Abbasiyah yang berpusat pada satu titik.Dinasti Umayyah berpusat di Damaskus (Syiria).Dinasti Umayyah di Eropa berpusat di Andalusia (Spanyol), dan Dinasti Abbasiyah berpusat di Bagdad (Irak).
Sejarah Islam telah berlangsung melalui tiga periode yaitu periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M) dan periode modern (1800-sekarang).
Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan.Hal ini ditandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya integrasi antarwilayah Islam, dan adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya Islam menjadi kerajaan-kerajaan terpisah diantaranya Kerajaan Islam Turki Usmani (Ottoman) di Turki, Kerajaan Islam Mugal di India dan Kerajaan Syafawi di Iran.
1.         Masa Kemunduran Islam Pada Abad Pertengahan ( 1250-1500 M)
a.    DINASTI JENGISKHAN
Disebut masa kemunduran karena masa-masa ini dunia Islam dalam proses penghancuran oleh bangsa Mongol dibawah pimpinan Jengiskan dan keturunannya serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa Mongol.Bangsa Mongol ini berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia tengah sampai ke Siberia utara, Tibet selatan dan Manchuria barat serta Turkistan timur.
Mereka mempunyai watak yang kasar, suka berperang dan berani menghadapi maut untuk mencapai keinginannya .Jengiskhan menganut agama Syamaniah, menyembah bintang-bintang dan sujud kepada Matahari yang sedang terbit.Raja-raja keturunannya yang masih menganut agama Syamaniyah ialah Hulagukhan sampai raja yang ke VI.Sedangkan mulai dari raja yang VII (Mahmud Ghazan) sampai raja-raja selanjutnya adalah pemeluk Islam.Dinasti Jengiskhan ini dikenal dengan dinasti Ilkhan, yaitu gelar yang diberikan kepada Hulagukhan.
Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara Asia kecil di barat dan India di timur.Kedatangannya ke dunia Islam diawali dengan ditaklukkannya wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan Khawarizm 1219 M; kerajaan Ghazna pada tahun 1221 M, Azarbaizan pada tahun 1223 M. dan Saljuk di Asia kecil pada tahun 1243 M.Serangan ke Baghdad dilakukan oleh Hulagukhan pada tahun 1258 M. Saat itu Khalipah Al Mu’tashim menolak untuk menyerah.
Akhirnya kota Baghdad dikepung. Tanggal 10 Pebruari 1258 benteng benteng kota ini dapat ditembus dan Baghdad dihancurkan. Khalipah dan keluarganya serta sebagian besar dari penduduk dibunuh dengan dipancung secara bergiliran. Beberapa dari anggota keluarga Bani Abbas dapat melarikan diri, dan diantaranya ada yang ke Mesir dan menetap di sana. Kota Bagdad sendiri dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana kota-kota lain yang dilalui tentara Mongolia tersebut.
Dari Bagdad pasukan Mongolia menyebrangi sungai Eufrat menuju Syria, kemudian melintasi Sinai.Pada tahun 1260 M. mereka berhasil menduduki Nablus dan Gaza.Begitu pula daerah-daerah lain yang dilaluinya dapat ditaklukkan kecuali Mesir. Tentara Kerajaan Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir dapat memukul mundur pasukan Mongolia dalam sebuah pertempuran di ‘Ain Jalut tanggal 13 September 1260 M.Demikianlah kondisi dunia arab, terutama Baghdad dan sebagian besar derah-daerah kerajan Islam lainnya dikuasi oleh bangsa Mongolia selama kurang lebih 85 tahun dibawah perintah dinasti Ilkhan, yang tentunya kehadiran mereka lebih banyak membawa kehancuran dan kemunduran dunia Islam.
Dari sekian banyak penguasa dinasti Ilkhan ada yang peduli terhadap pembangunan kembali peradaban yang telah diahncurkannya itu.Diantaranya adalah Mahmud Ghazan (683-703 /1295-1304), raja Ilkhan pertama yang beragama Islam.Dia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastra.Ia amat menggemari kesenian terutama arsitektur dan ilmu pengetahuan alam, seperti astronomi, kimia, mineralogy, Metalurogi dan botani.
Ia membangun semacam biara untuk para darwis, perguruan tinggi untuk mazhab Syafi’i dan Hanafi, sebuah perpustakaan , observatorium, dan gedung-gedung umum lainnya.Mahmud Ghazan diganti oleh Muhammad Khudabanda Uljeitu (1304-1317 M) seorang penganut syi’ah yang ekstrim. Ia mendirikan kota raja Sulthaniyah dekat Zanjan. Pada masa pemerintahan Abu Sa’id (1317-1335 M) pengganti Muhamad Khudabanda, terjadi bencana kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin topan dengan hujan es yang mendatangkan malapetaka.
Kerajaan Ilkhan sepeninggal Abu Sa’id menjadi terpecah belah. Masing-masing pecahan saling memerangi .Akhirnya mereka semua ditaklukkan oleh Timur Lenk.
b.    DINASTI TIMUR LENK
Kedatangan Timur Lenk ke dunia Islam tidak kurang membawa kehancuran , bahkan ia lebih kejam daripada Jengiskan atrau Hulagukhan. Berbeda dengan Jengiskan atau Hulagukhan yang masih menganut kepercayaan Syamaniah, Timur Lenk ini sudah menganut agama “Islam”.
Pada tanggal 10 April 1370 M. Timur Lenk memproklamirkan diri sebagai penguasa tunggal di Tranxosiana.Ia berencana untuk menaklukkan daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Jengiskhan. Ia berkata : “Sebagaiamana hanya ada satu Tuhan di alam ini , maka di bumi seharusnya hanya ada seorang raja.”Pada tahun 1381 M. ia menaklukkan Khurasan, terus ke Afganistan, Persia, Fars dan Kurdistan.
Di setiap negeri yang ditaklukkannya ia mengadakan pembantaian besar-besaran terhadap siapa saja yang menghalangi rencananya, misalnya di Afganistan ia membangun menara yang disusun dari 2000 mayat yang dibalut dengan batu dan tanah liat; Di Iran ia membangun menara dari 70000 kepala manusia yang sudah dipisahkan dari badannya; Di India ia membantai lebih dari 80000 tawanan; Di Sivas, Anatolia sekitar 4000 tentara Armenia dikubur hidup-hidup.Pada tahun 1401 M. ia memasuki daerah Syria bagian utara.
Tiga hari lamanya Aleppo dihancurleburkan. Kepala dari 20000 penduduk dibuat Pyramid setinggi 10 hasta dan kelilingnya 20 hasta dengan wajah mayat menghadap ke luar. Banyak bangunan, seperti sekolah dan masjid yang berasal dari zaman Nuruddin Zanky dari Ayyubi dihancurkan.Hamah, Hom’s dan Ba’labaka berturut-turut jatuh ke tangannya.Demikian pula Damaskus dikuasainya, sehingga masjid Umayah yang bersejarah mengalami kerusakan berat.Setelah itu serangan diteruskan ke Baghdad, dan membantai 20000 penduduknya.
Dari mayat-mayat tersebut ia membuat 120 menara sebagai tanda kemenangan.Timur lenk berambisi juga untuk menguasai kerajaan Usmani di Turki, karena kerajaan ini banyak menguasai daerah-daerah bekas imperium Jengiskan dan Hulagukhan. Pada tahun 1402 M. terjadi pertempuran yang sangat hebat di Ankara.
Tentara Usmani mengalami kekalahan.Sultan Usmani (Bayazid I) sendiri tertawan dan mati dalam tawanan.Setelah itu Timur Lenk kembali ke Samarkhand.Ia berencana mengadakan invasi ke Cina, Namun di tengah perjalanan ia menderita sakit yang membawa kepada kematiannya pada usia 71 tahun.
Tepatnya tahun 1404 M. dan mayatnya di bawa ke samarkhand.Sekalipun Timur Lenk ini terkenal sangat ganas dan kejam, tetapi ia sempat memperhatikan pengembangan Islam. Konon ia penganut Syi’ah yang ta’at dan menyukai tarekat Naqsyabandiyah. Dalam setiap perjalanannya ia selalu mengikutsertakan para ulama, sastrawan dan seniman. Ia sangat menghormati para ulama. Ketika ia berusaha menaklukkan Syria utara, ia menerima dengan hormat sejarawan terkenal, Ibnu Khaldun yang diutus Sulthan Faraj untuk membicarakan perdamaian.
Kota Samarkhand diperkaya dengan bangunan-bangunan dan masdjid yang megah dan indah.
c.    KAUM MAMLUK DI MESIR
Satu-satunya penguasa Islam yang dapat memukul mundur tentara Mongolia (Hulagukhan) ialah tentara Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir dibawah pimpinan Sulthan Baybars (1260-1277) sebagai Sulthan yang terbesar dan termasyhur serta dipandang sebagai pembangun hakiki dinasti Mamalik di Mesir.
Dinasti Mamalik berkuasa sejak tahun 1250 M. menggantikan dinasti Al Ayyubi dan berakhir tahun 1517 M. Karena dapat menghalau tentara Hulagukhan, Mesir terhindar dari penghancuran, sebagaimana dialami di dunia Islam lain yang ditaklukkan oleh Hulagu.Dinasti Mamalik ini mengalami kemajuan diberbagai bidang. Kemenangannya terhadap tentara Mongolia menjadi modal dasar untuk mengusai daerah-daerah sekitarnya.Banyak penguasa-penguasa kecil menyatakan setia kepada dinasti ini.
Dinasti ini juga dapat melumpuhkan tentara Salib di sepanjang laut tengah. Dalam bidang ekonomi, ia membuka hubungan dagang dengan Perancis dan Italia, terutama setelah kejatuhan Baghdad oleh tentara Timur Lenk, membuat Kairo menjadi kota yang sangat penting yang menghubungkan jalur perdagangan antara Laut merah dan laut tengah dengan Eropah. Hasil pertanian juga meningkat.Di bidang ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan tentara Mongolia.
Karena itu ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir, seperti sejarah, kedokteran,astronomi,matematika, dan ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibnu Khalikan, Ibnu Taghribardi, dan Ibnu Khaldun. Di bidang astronomi dikenal nama Nasir al-Din al –Tusi. Di bidang matematika Abu al Faraj al –‘Ibry. Dalam bidang kedokteran: Abu Hasan ‘Ali al-Nafis penemu susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia, Abdul Mun’im al-Dimyathi seorang dokter hewan, dan al- Razi, perintis psykoterapi. Dalam bidang Opthalmologi dikenal nama Salah al-Din Ibnu Yusuf. Sedangkan dalam bidang ilmu keagamaan, tersohor nama Ibnu Taimiyah, seorang pemikir reformis dalam Islam, al Sayuthi yang menguasai banyak ilmu keagamaan, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ilmu Hadits dan lain-lain.
Demikain pula dalam bidan arsitektur. Mereka membangun bangunan-bangunan yang megah seperti sekolah-sekolah, masjid-masjid, rumah sakit, museum, perpustakaan, villa-villa, kubah dan menara masjid.Kerajaan Mamalik ini berakhir tahun 1517 disebabkan banyaknya panguasa yang bermoral rendah, suka berfoya-foya dan ditambah dengan datangnya musim kemarau panjang dan berjangkitnya wabah penyakit. Dilain pihak munculnya kekuatan baru, yaitu kerajaan Turki Usmani yang kemudia dapat memenangkan perang melawan tentara Mamalik .Kemudian Mesir ini dijadikan salahsatu propinsi kerajaan Usmani di Turki.

d.   SPANYOL
Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di Spanyol seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini. Kota-kota lain seperti Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1238 M, Sevilla lepas pada tahun 1248 dan akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M.
Hal ini disebabkan karena terjadinya perpecahan diantara umat Islam terutama orang-orang Istana dalam memperebutkan kekuasaan.Dilain pihak umat Kristen berhasil mempersatukan diri.Abu Abdullah sebagai khalipah terakhir tidak mampu lagi membendung serangan-serangan keristen yang dipimpin oleh Ferdinand dan Isabella, dan akhirnya dia menyerahkan diri, dan dia sendiri hijrah ke Afrika utara.
Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol.Umat Islam setelah itu, dihadapkan kepada dua pilihan, masuk keristen atau pergi meninggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M. boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini.Dunia Islam mengalami kehancuran setelah Khalipah Abbasiyah di Bghdad runtuh, dan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, yaitu: Usmani di Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia.[1]
2.         Masa Tiga Kerajaan Besar Islam Pada Abad Pertengahan ( 1500-1800 M)
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia. Diantara ketiga kerajaan tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah kerajaan Usmani.
1)   Kerajaan Usmani
Pendiri kerajaan ini bernama UsmanI, seorang bangsa Turki dari kabilah Oghuz.Ia menyatakan diri sebagai Padisyah al Usmani (raja besar keluarga Usmani) pada tahun 699 H (1300 M). Tahun 1312 M ia menyerang kota Broessa di Bizantium yang kemudian dijadikan sebagai ibukota kerajaannya. Beberapa tahun kemudian Usmani dapat menaklukkan sebagian benua Eropah seperti Azmir (Smirna) tahun 1327, Thawasyanli tahun 1330, Uskandar tahun 1338, Ankara tahun 1354, dan Gallipoli tahun 1356.Pada masa Sultan Murad I (1359-1389) Usmani dapat menguasai Adrianopel yang kemudian dijadikan ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula Macedonia, Sopia, Salonia dan seluruh wilayah bagian utara Yunani.
Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini ke eropah, Paus mengobarkan semangat perang.Sejumlah besar pasukan sekutu Eropah disiapkan untuk memukul mundur pasukan Usmani.Pasukan ini dipimpin oleh Sijisman, raja Hongaria.Namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M), pengganti Murad I, dapat menghancurkan pasukan sekutu Kristen Eropah tersebut.
Hanya sayang Sultan Bayazid I ini dapat dikalahkan oleh serangan tentara Timur Lenk dalam pertempuran di Ankara tahun 1402 dan dia sendiri ditawan musuh.Dengan ditawannya Bayazid I ini kerajaan Usmani mengalami kemunduran, sampai diselematkan kembali oleh putranya Muhammad, dan dilanjutkan oleh Murad II (1421-1451) lalu oleh Muhammad II (1451-1481) yang dikenal dengan muhammad Al Fatih . Pada masa kekuasaan Muhammad al Fatih ini, Byzantium dan Konstantinopel ditaklukkan (1453 M).Kerajaan Usmani semakin memantapkan kedudukannya pada masa Sulaiman al Qanuni (1520-1566 M), sehingga pada masanya wilayah kekuasaan Usmani mencakup Asia kecil, Armenia, Irak, Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis dan Al Jazair di Afrika; Bulgaria, Yunani, Yugaslapia, Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropah. Untuk mengatur pemerintahan Negara disusunlah sebuah kitab undang-undang (qanun) yang diberi nama Multaqa al –Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke 19.
Sebab itulah Sultan Sulaiman diberi gelar “al Qanuni.”Dalam pembangunan, Turki Usmani ini lebih mempokuskan kepada bidang politik , kemiliteran dan arsitektur. Bidang politik maksudnya adalah perluasan daerah seperti di atas.Bidang Militer adalah terbentunhya kelompok militer baru yang disebut pasukan Jenissari atau Inkisyariah. Pasukan inilah yang dapat mengubah
Negara Usmani menjadi mesin perang yang paling kuat. Bidang arsitek misanya banyak dibangun bangunan-bangunan megah, seperti sekolah, rumah sakit,villa, makam, jembatan dan masjid-masjid. Masjid-masjid dihiasi dengan kaligrafi yang indah, misalnya yang terkenal adalah masjid Jami sultan Muhammad Al Fatih, Masjid Agung sulaiman, Masjid Abi ayub Al Anshari dan Masjid Aya Sopia yang awalnya adalah bangunan gEreja.Dalam bidang keagamaan, perhatian sultan cukup besar. Patwa-patwa ulama sangat berperan dalam mengambil kebijakan Negara.Mufti adalah sebagai pejabat urusan agama tertinggi yang memberikan fatwa resmi terhadap problematika keagamaan dalam masyarakat. Tanpa legitimasi Mufti, keputusan hukum kerajaan bisa jadi tidak berjalan.Selama kurang lebih 9 abad kerajan Usamani berdiri, tetapi kemudian hancur juga disebabkan oleh beberapa fakto :
a.    Budaya pungli
Setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus “dibayar” dengansogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan tersebut, sehinggamenyebabkan dekadensi moral dan kondisi para pejabat semakin rapuh.
b.      Pemberontakan tentara Jenissari
Kemajuan ekspansi kerajan Usmani adalah juga karena peranan yang besar dari tentara Jenissari.Maka dapat dibayangkan kalau tentara Jenissari itu sendiri akhirnya memberontak kepada pemerintah.
c.       Kemorosotan ekonomi
Ini disebabkan perang yang berkepanjangan, menghabiskan uang dan perekonomian Negara merosot, sementara belanja Negara sangat besar, termasuk untuk biaya perang.
d.      Wilayah kekuasaan yang sangat luas
Terlalu luasnya wilayah kekuasaan Usmani sangat sulit untuk dikontrol.Dipihak lain, para penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas, sehinga mereka terlibat perang terus menerus dengan berbagai bangsa. Hal ini tentu menyedot banyak potensi yang seharusnya dapat digunakan untuk membangun Negara.
e.       Kelemahan penguasa
Sepeninggal Sulaimanal al-Qanuni, kerajaan Usmani diperintah oleh Sultan–sultan yang lemah terutama dalam bidang kepemimpinan.Akhirnya pemerintahan menjadi kacau.
Dinasti Usmani berbentuk kesultanan yang beribukota di Istanbul, Turki. Berasal dari suku bangsa pengembara yang bermukim di wilayah Asia Tengah, salah satunya suku Kayi. Usman bergelar “Pedisyah Al-Usman”, dibawah kepemimpinannya wilayah kesultanan semakin luas dengan menaklukan beberapa wilayah, seperti Azmir (1327 M), Tharasyanli (1356 M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli (1356 M). Pada masa pemerintahan MuhammadAl- Fatih Kesultanan Usmani mengalami puncak kejayaan, dan dapat menaklukan wilayah Byzantum serta Konstantinopel (1453 M).
f.       Pemerintahan dan Militer
Tingkatan paling tinggi dipegang oleh Sultan, tingkat kedua perdana menteri atau Sadrazan, tingkat ketiga gubernur atau Pasya, tingkat keempat bupati atau As-sawaziq atau Al-alawiyah. Sistem pemerintahan dan kekuasaan militernya berjalan baik. Muncul kelompok elite militer yang disebut janissary atau inkrisyriyah pada masa Orkhan bin Usman, kelompok ini merupakan kelompok penghancur negeri non-muslim.
g.      Pengetahuan dan Budaya
Terjadi akulturasi dari beberapa negara seiring dengan meluasnya wilayah, yaitu kebudayaan Persia, Byzantium, dan Arab. Rakyat Usmani mengambil ajaran tentang etika dan tat krama dari kebudayaan Persia, organisasi dan kemiliteran dari Byzantum, dan ilmu arsitektur dari Arab. Dari ilmu arsitektur tersebut, berdirilah berbagai masjid yang bagus serta kaligrafi indah.
h.      Agama
Muncul dua aliran tarekat, yaitu Bektsyi yang banyak pengaruhnya dibidang militer, dan Maulawiyah yang banyak pengaruhnya di lingkungan pejabat pemerintahan.[2]
2)   Kerajaan Safawi di Persia
Cikal bakal kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian tasauf tarekat safawiyah yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din, seorang keturunan imam Syi’ah yang ke enam, Musa al Kazhim. Kerajaan ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran dewasa ini.
Gerakan tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik. Jama’ah atau murid-muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan panatik dalam kepercayaan serta menentang setiap orang yang bermazhab selain syi’ah.Kepemimpinan Sapawi silih berganti, dan semakin eksis sebagai gerakan politik yang didukung oleh pasukan tentara yang kuat yang diberi nama Qizilbash (baret merah) pada masa kepemimpinan Ismail (1501-1524 M).
Dialah yang pertama kali memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama dinasti Safawi di kota Tabriz. Dalam waktu sepuluh tahun ia sudah dapat menguasai seluruh wilayah Persia dan bagian timur B ulan sabit subur (Fortile Crescent).Kerajaan Safawi mencapai puncak kemajuannya pada masa pemerintahan Abbas I .Pada masa pemerintahannya dapat menguasai beberpa daerah yang dikuasi Turki Usmani seperti Tabriz, Sirwan, dan Baghdad (1602 M).
Kemudian tahun 1622 M dapat menguasai kepulauan Hurmuz, dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar Abbas, sehingga jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis dapat dikusainya.Kemajuan Sapawi bukan hanya bidang politik saja tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan, Pada masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain Bahauddin al Syaeraji, generalis ilmu pengetahuan, Sadaruddin al Syaeroji, seorang filosof, dan Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosop, ahli sejarah, teolog dan seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan lebah.
Bidang fisik dan seni, para penguasa Safawi telah berhasil membangun Isfahan, Ibukota kerajaan menjadi kota yang sangat indah. Dibangun pula mesjid-mesjid, rumah sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa diatas zende Rud, dan istana Chihil Sutun.Unsur seni terlihat juga misalnya dalam bentuk kerajinan tangan seperti keramik, karpet, pakaian dan tenun, mode, tembikar dan lain-lain.
Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642), Abbas II (1642-1667), Sulaiman (1667-1694), Husein (1694-1722), Tahmasp II (1722-1732), dan Abbas III (1733-1736). Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Safawi semakin lama semakin menurun yang pada akhirnya membawa kepada kehancurannya.Safi Mirza adalah seorang yang pencemburu dan kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan.
Abbas II adalah raja yang suka mabuk minuman keras. Sulaiman selain pecandu narkotika juga menyenangi kehidupan malam beserta harem herem nya.Sedangkan Husein adalah seorang raja yang sangat diskriminatif, terlalu berpihak kepada kaum Syi’ah dan Kejam terhadap penganut Sunni.Itulah antara lain yang menjadi faktor keruntuhan Kerajaan safawi.
Faktor lain adalah konplik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani, dekadensi moral dikalangan pembesar-pembesart kerajaan, dan juga konplik interen di kalangan mereka dalam rangka memperebutkan kekuasaan.[3]
3)   Kerajaan Mughal di India
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam.Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530).Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan.Setelah itu, Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.
Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:
1.        Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian
2.        Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid.
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:
1. Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan
2. Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan
3. Kekuatan mililernya juga lemah
4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan
Salah satu hasil yang bisa dilihat dan dirasakan dalam proses perkembangan Islam di Abad pertengahan ini di antaranya adalah majunya ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Diakui atau tidak, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Eropa memiliki basis dari Islam. Hal ini terjadi dalam proses masuknya Islam ke kawasan Eropa, baik melalui proses perdagangan maupun dalam peristiwa besar sejarah seperti perang salib.
Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh perkembangan Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya :
1. Bidang Politik
Di bidang politik, kawasan Eropa sempat mengalami balance of power pada tahun 750 M. Hal ini terjadi baik di kawasan barat maupun timur.Di kawasan barat, muncul permusuhan antara bani Umayyah II yang berkuasa di Andalusia dengan kekaisaran Karolong dari Prancis.Sementara di kawasan timur, muncul pula perseteruan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium di kawasan Balkan.Di sisi lain, bani Abbasyah juga memiliki perseteruan dengan bani Umayyah.Pun, kekaisaran Karoling berseteru dengan Byzanium timur dalam masalah perebutan wilayah Italia.Akhirnya, muncullah perseketuan pada keempat pihak tersebut.dimana bani Abbasyah bersekutu dengan kekaisaran Karoling. Sedangkan bani Umayyah II menjalin hubungan baik dengan Byzantium timur. Proses persektutuan ini sendiri pecah, pada saat terjadinya perang salib yang terjadi pada tahun 1096-1291.
2. Bidang Ekonomi Sosial
Andalusia yang sudah dikuasai Islam pada 711 M dan konstantinopel pada 1453 M, menjadikan sektor perdagangan Eropa banyak dikuasai oleh pedagang Islam. Hal ini karena kawasan tersebut kemudian dijadikan sebagai salah satu jalur perdagangan Asia ke Eropa.Kondisi ini menjadikan negara Islam memiliki dominasi dalam sistem perdagangan yang diterapkan di kawasn tersebut.
3. Bidang Kebudayaan
Dengan masuknya bangsa Arab ke kawasan Eropa, menjadikan bangsa Eropa mampu memahami pemikiran kuno yang banyak didominasi dari bangsa Yunani serta Babilonia.Ada beberapa tokoh dari kedua kawasan tersebut yang dianggap sebagai tokoh-tokoh yang mampu mengubah pemikiran dunia. Diantaranya adalah:
• Al Farabi (780-863)
Al Farabi merupakan tokoh yang mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya Aristoteles.Oleh karenanya, Al Farabi juga dijuluki sebagai guru kedua, sementara julukan guru pertama diberikan kepada Aristoteles.Selain itu, Al Farabi juga banyak menulis buku yang terkait dengan masalah filsafat dasar yang tidak kalah hebat dengan Aristoteles.
• Ibnu Rusyd (1120-1198)
Dikenal juga dengan nama Averoos. Pemikirannya di kawasan Eropa dikenal dengan nama Averoisme yang mengajarkan tentang kebebasan berfikir. Inilah yang menjadi dasar munculnya reformasi pada abad 16 M serta terjadinya gerakan rasionalisme pada abad 17 M. Buku-buku karya Ibnu Rusyd ini bisa ditemukan di perpustakaan Eropa serta Amerika. Karya dari Ibnu Rusyd banyak disebut dengan nama Bidayatul Mujtahid serta Tahafutut Tahaful.
• Ibnu Sina (980-1060)
Merupakan tokoh yang banyak mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Hal ini karen Ibnu Sina yang dikenal juga dengan Avecia adalah dokter yang berasal dari kota Hamzan Persia. Ide Ibnu Sina yang paling terkenal adalah wahdatul wujud atau paham yang memperkenalkan tentang segala sesuatu serba wujud.Bukunya yang banyak berpengaruh dalam ilmu kedokteran dunia adalah Al Qanun fi At Tibb.
4. Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat.
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
1)        Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120 M).
2)        Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan
3)        Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M).
4)        Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol.
5)        Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim.
6)        Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14.berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.[4]

B.     Contoh Peristiwa Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan
Di India kerajaan Mugal telah melaksanakan berbagai usaha dakwah dan mendirikan antara lain masjid-masjid dan madrasah-madrasah, dan di tempat itu diajarkan ilmu tafsir, ilmu hadis dan ilmu fikih.
Sekelompok ulama India telah menyusun sebuah kitab yang berjudul “Al Fatāwa Al Hindiyyah” berisi tentang kumpulan fatwa madzab  Hanafi dan dicetak dalam empat jilid besar. Kitab ini disusun atas permintaan penguasa kerajaan Mugal yakni Sultan Abu Al Muzaffar Muhyiddin Aurangzeb (Alamgir I) pada tahun 1658-1707 M, sehingga kitab ini dikenal dengan sebutan Al-Fatāwa Al-Alamgariyah.
Di Mesir ketika Dinasti Mamalik berkuasa (1250 – 1517 M) telah muncul ulama besar antara lain Ibnu Hajar Al-Asqalani (1372 – 1449 M) dan Ibnu Khaldun (1392 – 1406 M). Ibnu Hajar Al-Asqalani, selain sebagai ulama besar juga sebagai dosen,guru besar,pimpinan akademi ( madrasah ), hakim, mufti ( pemberi fatwa ), khatib dan penulis. Di antara hasil karya Hajar Al Aqalani adalah Fath Al-Bāri fi Syah Al Bukhari (ulasan tentang Hadis-hadis Riwayat Al Bukhari yang terdiri dari 13 jilid) dan Bulūg Al Marām Min Adillah Al-Ahkām ( kumpulan hadis Hukum ). Adapun Ibnu Khaldun terkenal sejarawan dan “Bapak Sosiologi Islam”.Kitab karangannya adalah Al-Ibar (sejarah Umum terdiri dari 7 jilid).
Ulama-ulama yang lain yang hidup pada abad pertengahan adalah Jalaluddin Al Mahali mengarang Kitab Tafsir Jalalain, Ibnu Kasir mengarang Tafsir Al Qur’an Al Azim, dan Imam An-Nawawi mengarang Kitab Hadis “Riyad as Salihin”, dan menyusun kitab fikih Madzab Syafi’I dengan judul Minjāj Al-Tālibin.[5]














BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan yang dilalui untuk memperkenalkan Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga jalan tersebut adalah Jalan Barat , Jalan Tengah , Jalan Tiimur. Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran.
Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 – 1500 M yang ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah.
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia.
Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh perkembangan Islam di abad pertengahan.Beberapa sektor tersebut diantaranya bidang Politik, bidang Ekonomi Sosial, bidang Kebudayaan, bidang Pendidikan.
B.     Saran
Sebaiknya, kita harus lebih memahami lagi tentang sejrah perkembangan Islam khususnya pada abad pertengahan.











DAFTAR PUSTAKA

Destafiana96. 2013. Makalah Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan  dalamhttps://destafiana96.wordpress.com/2013/11/17/makalah-perkembangan-islam-pada-abad-pertengahan/di akses 20 Agustus 2018.
Destafiana96. 2013. Makalah Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan dalam https://destafiana96.wordpress.com/2013/11/17/makalah-perkembangan-islam-pada-abad-pertengahan/di akses 20 Agustus 2018.
Ideol, Ideol.2015. Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan (1250 – 1800) dalam http://pendidikan-agama-islam-sma.blogspot.com/2015/11/perkembangan-islam-pada-abad.html di akes 21 Agustus 2018
Tauhid, Muhammad Isfan. 2012.Sejarah,Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan dalam https://blogschoolpedia.blogspot.com/2012/02/sejarah-perkembangan-islam-pada-abad.html di akses 20 Agustus 2018


[2]Destafiana96, Makalah Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahandalam https://destafiana96.wordpress.com/2013/11/17/makalah-perkembangan-islam-pada-abad-pertengahan/ akses 20 Agustus 2018.
[3]Muhammad Isfan Tauhid Sejarah,Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan dalam https://blogschoolpedia.blogspot.com/2012/02/sejarah-perkembangan-islam-pada-abad.html di akses 20 Agustus 2018
[4]Destafiana96, Makalah Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan dalamhttps://destafiana96.wordpress.com/2013/11/17/makalah-perkembangan-islam-pada-abad-pertengahan/ akses 20 Agustus 2018.
[5] Ideol Ideol,Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan (1250 – 1800) dalam http://pendidikan-agama-islam-sma.blogspot.com/2015/11/perkembangan-islam-pada-abad.html di akes 21 Agustus 2018





Mohon Maaf jika ada Kesalahan dalam penulisan maupun Copasnya heheh.....


" Berbagi Itu Indah "😊
www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com