BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Islam
Pada Abad Pertengahan
Perkembangan Islam
pada abad pertengahan tidak seperti pada masa Umayah dan Abbasiyah yang
berpusat pada satu titik.Dinasti Umayyah berpusat di Damaskus (Syiria).Dinasti
Umayyah di Eropa berpusat di Andalusia (Spanyol), dan Dinasti Abbasiyah
berpusat di Bagdad (Irak).
Sejarah Islam telah
berlangsung melalui tiga periode yaitu periode klasik (650-1250 M), periode
pertengahan (1250-1800 M) dan periode modern (1800-sekarang).
Pada periode klasik,
Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan.Hal ini ditandai dengan sangat
luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya integrasi antarwilayah Islam, dan
adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad pertengahan,
Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan
Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya Islam
menjadi kerajaan-kerajaan terpisah diantaranya Kerajaan Islam Turki Usmani (Ottoman)
di Turki, Kerajaan Islam Mugal di India dan Kerajaan Syafawi di Iran.
1.
Masa Kemunduran Islam Pada Abad Pertengahan ( 1250-1500 M)
a. DINASTI JENGISKHAN
Disebut masa
kemunduran karena masa-masa ini dunia Islam dalam proses penghancuran oleh
bangsa Mongol dibawah pimpinan Jengiskan dan keturunannya serta Timur Lenk yang
juga masih keturunan bangsa Mongol.Bangsa Mongol ini berasal dari daerah
pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia tengah sampai ke Siberia utara,
Tibet selatan dan Manchuria barat serta Turkistan timur.
Mereka mempunyai watak
yang kasar, suka berperang dan berani menghadapi maut untuk mencapai
keinginannya .Jengiskhan menganut agama Syamaniah, menyembah bintang-bintang
dan sujud kepada Matahari yang sedang terbit.Raja-raja keturunannya yang masih
menganut agama Syamaniyah ialah Hulagukhan sampai raja yang ke VI.Sedangkan
mulai dari raja yang VII (Mahmud Ghazan) sampai raja-raja selanjutnya adalah
pemeluk Islam.Dinasti Jengiskhan ini dikenal dengan dinasti Ilkhan, yaitu gelar
yang diberikan kepada Hulagukhan.
Daerah-daerah yang
dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara Asia kecil di barat dan
India di timur.Kedatangannya ke dunia Islam diawali dengan ditaklukkannya
wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan Khawarizm 1219 M; kerajaan Ghazna pada
tahun 1221 M, Azarbaizan pada tahun 1223 M. dan Saljuk di Asia kecil pada tahun
1243 M.Serangan ke Baghdad dilakukan oleh Hulagukhan pada tahun 1258 M. Saat
itu Khalipah Al Mu’tashim menolak untuk menyerah.
Akhirnya kota Baghdad
dikepung. Tanggal 10 Pebruari 1258 benteng benteng kota ini dapat ditembus dan
Baghdad dihancurkan. Khalipah dan keluarganya serta sebagian besar dari
penduduk dibunuh dengan dipancung secara bergiliran. Beberapa dari anggota
keluarga Bani Abbas dapat melarikan diri, dan diantaranya ada yang ke Mesir dan
menetap di sana. Kota Bagdad sendiri dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana
kota-kota lain yang dilalui tentara Mongolia tersebut.
Dari Bagdad pasukan
Mongolia menyebrangi sungai Eufrat menuju Syria, kemudian melintasi Sinai.Pada
tahun 1260 M. mereka berhasil menduduki Nablus dan Gaza.Begitu pula
daerah-daerah lain yang dilaluinya dapat ditaklukkan kecuali Mesir. Tentara
Kerajaan Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir dapat memukul mundur
pasukan Mongolia dalam sebuah pertempuran di ‘Ain Jalut tanggal 13 September
1260 M.Demikianlah kondisi dunia arab, terutama Baghdad dan sebagian besar
derah-daerah kerajan Islam lainnya dikuasi oleh bangsa Mongolia selama kurang
lebih 85 tahun dibawah perintah dinasti Ilkhan, yang tentunya kehadiran mereka
lebih banyak membawa kehancuran dan kemunduran dunia Islam.
Dari sekian banyak
penguasa dinasti Ilkhan ada yang peduli terhadap pembangunan kembali peradaban
yang telah diahncurkannya itu.Diantaranya adalah Mahmud Ghazan (683-703
/1295-1304), raja Ilkhan pertama yang beragama Islam.Dia seorang pelindung ilmu
pengetahuan dan sastra.Ia amat menggemari kesenian terutama arsitektur dan ilmu
pengetahuan alam, seperti astronomi, kimia, mineralogy, Metalurogi dan botani.
Ia membangun semacam
biara untuk para darwis, perguruan tinggi untuk mazhab Syafi’i dan Hanafi,
sebuah perpustakaan , observatorium, dan gedung-gedung umum lainnya.Mahmud
Ghazan diganti oleh Muhammad Khudabanda Uljeitu (1304-1317 M) seorang penganut
syi’ah yang ekstrim. Ia mendirikan kota raja Sulthaniyah dekat Zanjan. Pada
masa pemerintahan Abu Sa’id (1317-1335 M) pengganti Muhamad Khudabanda, terjadi
bencana kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin topan dengan hujan es yang
mendatangkan malapetaka.
Kerajaan Ilkhan
sepeninggal Abu Sa’id menjadi terpecah belah. Masing-masing pecahan saling
memerangi .Akhirnya mereka semua ditaklukkan oleh Timur Lenk.
b. DINASTI TIMUR LENK
Kedatangan Timur Lenk
ke dunia Islam tidak kurang membawa kehancuran , bahkan ia lebih kejam daripada
Jengiskan atrau Hulagukhan. Berbeda dengan Jengiskan atau Hulagukhan yang masih
menganut kepercayaan Syamaniah, Timur Lenk ini sudah menganut agama “Islam”.
Pada tanggal 10 April
1370 M. Timur Lenk memproklamirkan diri sebagai penguasa tunggal di
Tranxosiana.Ia berencana untuk menaklukkan daerah-daerah yang pernah dikuasai
oleh Jengiskhan. Ia berkata : “Sebagaiamana hanya ada satu Tuhan di alam ini ,
maka di bumi seharusnya hanya ada seorang raja.”Pada tahun 1381 M. ia
menaklukkan Khurasan, terus ke Afganistan, Persia, Fars dan Kurdistan.
Di setiap negeri yang
ditaklukkannya ia mengadakan pembantaian besar-besaran terhadap siapa saja yang
menghalangi rencananya, misalnya di Afganistan ia membangun menara yang disusun
dari 2000 mayat yang dibalut dengan batu dan tanah liat; Di Iran ia membangun
menara dari 70000 kepala manusia yang sudah dipisahkan dari badannya; Di India
ia membantai lebih dari 80000 tawanan; Di Sivas, Anatolia sekitar 4000 tentara
Armenia dikubur hidup-hidup.Pada tahun 1401 M. ia memasuki daerah Syria bagian
utara.
Tiga hari lamanya
Aleppo dihancurleburkan. Kepala dari 20000 penduduk dibuat Pyramid setinggi 10
hasta dan kelilingnya 20 hasta dengan wajah mayat menghadap ke luar. Banyak
bangunan, seperti sekolah dan masjid yang berasal dari zaman Nuruddin Zanky
dari Ayyubi dihancurkan.Hamah, Hom’s dan Ba’labaka berturut-turut jatuh ke
tangannya.Demikian pula Damaskus dikuasainya, sehingga masjid Umayah yang
bersejarah mengalami kerusakan berat.Setelah itu serangan diteruskan ke Baghdad,
dan membantai 20000 penduduknya.
Dari mayat-mayat
tersebut ia membuat 120 menara sebagai tanda kemenangan.Timur lenk berambisi
juga untuk menguasai kerajaan Usmani di Turki, karena kerajaan ini banyak
menguasai daerah-daerah bekas imperium Jengiskan dan Hulagukhan. Pada tahun
1402 M. terjadi pertempuran yang sangat hebat di Ankara.
Tentara Usmani
mengalami kekalahan.Sultan Usmani (Bayazid I) sendiri tertawan dan mati dalam
tawanan.Setelah itu Timur Lenk kembali ke Samarkhand.Ia berencana mengadakan
invasi ke Cina, Namun di tengah perjalanan ia menderita sakit yang membawa
kepada kematiannya pada usia 71 tahun.
Tepatnya tahun 1404 M.
dan mayatnya di bawa ke samarkhand.Sekalipun Timur Lenk ini terkenal sangat
ganas dan kejam, tetapi ia sempat memperhatikan pengembangan Islam. Konon ia
penganut Syi’ah yang ta’at dan menyukai tarekat Naqsyabandiyah. Dalam setiap
perjalanannya ia selalu mengikutsertakan para ulama, sastrawan dan seniman. Ia
sangat menghormati para ulama. Ketika ia berusaha menaklukkan Syria utara, ia
menerima dengan hormat sejarawan terkenal, Ibnu Khaldun yang diutus Sulthan
Faraj untuk membicarakan perdamaian.
Kota Samarkhand
diperkaya dengan bangunan-bangunan dan masdjid yang megah dan indah.
c. KAUM MAMLUK DI MESIR
Satu-satunya penguasa
Islam yang dapat memukul mundur tentara Mongolia (Hulagukhan) ialah tentara
Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir dibawah pimpinan Sulthan Baybars
(1260-1277) sebagai Sulthan yang terbesar dan termasyhur serta dipandang
sebagai pembangun hakiki dinasti Mamalik di Mesir.
Dinasti Mamalik
berkuasa sejak tahun 1250 M. menggantikan dinasti Al Ayyubi dan berakhir tahun
1517 M. Karena dapat menghalau tentara Hulagukhan, Mesir terhindar dari
penghancuran, sebagaimana dialami di dunia Islam lain yang ditaklukkan oleh
Hulagu.Dinasti Mamalik ini mengalami kemajuan diberbagai bidang. Kemenangannya
terhadap tentara Mongolia menjadi modal dasar untuk mengusai daerah-daerah
sekitarnya.Banyak penguasa-penguasa kecil menyatakan setia kepada dinasti ini.
Dinasti ini juga dapat
melumpuhkan tentara Salib di sepanjang laut tengah. Dalam bidang ekonomi, ia
membuka hubungan dagang dengan Perancis dan Italia, terutama setelah kejatuhan
Baghdad oleh tentara Timur Lenk, membuat Kairo menjadi kota yang sangat penting
yang menghubungkan jalur perdagangan antara Laut merah dan laut tengah dengan
Eropah. Hasil pertanian juga meningkat.Di bidang ilmu pengetahuan, Mesir
menjadi tempat pelarian ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan tentara
Mongolia.
Karena itu ilmu-ilmu
banyak berkembang di Mesir, seperti sejarah, kedokteran,astronomi,matematika,
dan ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibnu
Khalikan, Ibnu Taghribardi, dan Ibnu Khaldun. Di bidang astronomi dikenal nama
Nasir al-Din al –Tusi. Di bidang matematika Abu al Faraj al –‘Ibry. Dalam
bidang kedokteran: Abu Hasan ‘Ali al-Nafis penemu susunan dan peredaran darah
dalam paru-paru manusia, Abdul Mun’im al-Dimyathi seorang dokter hewan, dan al-
Razi, perintis psykoterapi. Dalam bidang Opthalmologi dikenal nama Salah al-Din
Ibnu Yusuf. Sedangkan dalam bidang ilmu keagamaan, tersohor nama Ibnu Taimiyah,
seorang pemikir reformis dalam Islam, al Sayuthi yang menguasai banyak ilmu
keagamaan, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ilmu Hadits dan lain-lain.
Demikain pula dalam
bidan arsitektur. Mereka membangun bangunan-bangunan yang megah seperti
sekolah-sekolah, masjid-masjid, rumah sakit, museum, perpustakaan, villa-villa,
kubah dan menara masjid.Kerajaan Mamalik ini berakhir tahun 1517 disebabkan
banyaknya panguasa yang bermoral rendah, suka berfoya-foya dan ditambah dengan
datangnya musim kemarau panjang dan berjangkitnya wabah penyakit. Dilain pihak
munculnya kekuatan baru, yaitu kerajaan Turki Usmani yang kemudia dapat
memenangkan perang melawan tentara Mamalik .Kemudian Mesir ini dijadikan
salahsatu propinsi kerajaan Usmani di Turki.
d. SPANYOL
Pada abad pertengahan
ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah dinasti Bani Ahmar
(1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di Spanyol seteleh kurang lebih
7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini. Kota-kota lain seperti Cordova
telah jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1238 M, Sevilla lepas pada tahun 1248
dan akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M.
Hal ini disebabkan
karena terjadinya perpecahan diantara umat Islam terutama orang-orang Istana
dalam memperebutkan kekuasaan.Dilain pihak umat Kristen berhasil mempersatukan
diri.Abu Abdullah sebagai khalipah terakhir tidak mampu lagi membendung
serangan-serangan keristen yang dipimpin oleh Ferdinand dan Isabella, dan
akhirnya dia menyerahkan diri, dan dia sendiri hijrah ke Afrika utara.
Dengan demikian
berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol.Umat Islam setelah itu, dihadapkan
kepada dua pilihan, masuk keristen atau pergi meninggalkan Spanyol. Pada tahun
1609 M. boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini.Dunia Islam
mengalami kehancuran setelah Khalipah Abbasiyah di Bghdad runtuh, dan baru
mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar,
yaitu: Usmani di Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia.
2.
Masa Tiga Kerajaan Besar Islam Pada Abad Pertengahan ( 1500-1800
M)
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami
kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik)
setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki,
kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia. Diantara ketiga
kerajaan tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah kerajaan
Usmani.
1) Kerajaan Usmani
Pendiri kerajaan ini
bernama UsmanI, seorang bangsa Turki dari kabilah Oghuz.Ia menyatakan diri
sebagai Padisyah al Usmani (raja besar keluarga Usmani) pada tahun 699 H (1300
M). Tahun 1312 M ia menyerang kota Broessa di Bizantium yang kemudian dijadikan
sebagai ibukota kerajaannya. Beberapa tahun kemudian Usmani dapat menaklukkan
sebagian benua Eropah seperti Azmir (Smirna) tahun 1327, Thawasyanli tahun
1330, Uskandar tahun 1338, Ankara tahun 1354, dan Gallipoli tahun 1356.Pada
masa Sultan Murad I (1359-1389) Usmani dapat menguasai Adrianopel yang kemudian
dijadikan ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula Macedonia, Sopia,
Salonia dan seluruh wilayah bagian utara Yunani.
Merasa cemas terhadap
kemajuan ekspansi kerajaan ini ke eropah, Paus mengobarkan semangat
perang.Sejumlah besar pasukan sekutu Eropah disiapkan untuk memukul mundur
pasukan Usmani.Pasukan ini dipimpin oleh Sijisman, raja Hongaria.Namun Sultan
Bayazid I (1389-1403 M), pengganti Murad I, dapat menghancurkan pasukan sekutu
Kristen Eropah tersebut.
Hanya sayang Sultan
Bayazid I ini dapat dikalahkan oleh serangan tentara Timur Lenk dalam
pertempuran di Ankara tahun 1402 dan dia sendiri ditawan musuh.Dengan
ditawannya Bayazid I ini kerajaan Usmani mengalami kemunduran, sampai
diselematkan kembali oleh putranya Muhammad, dan dilanjutkan oleh Murad II
(1421-1451) lalu oleh Muhammad II (1451-1481) yang dikenal dengan muhammad Al
Fatih . Pada masa kekuasaan Muhammad al Fatih ini, Byzantium dan Konstantinopel
ditaklukkan (1453 M).Kerajaan Usmani semakin memantapkan kedudukannya pada masa
Sulaiman al Qanuni (1520-1566 M), sehingga pada masanya wilayah kekuasaan
Usmani mencakup Asia kecil, Armenia, Irak, Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia;
Mesir, Libia, Tunis dan Al Jazair di Afrika; Bulgaria, Yunani, Yugaslapia,
Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropah. Untuk mengatur pemerintahan Negara
disusunlah sebuah kitab undang-undang (qanun) yang diberi nama Multaqa al
–Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Usmani sampai datangnya
reformasi pada abad ke 19.
Sebab itulah Sultan
Sulaiman diberi gelar “al Qanuni.”Dalam pembangunan, Turki Usmani ini lebih
mempokuskan kepada bidang politik , kemiliteran dan arsitektur. Bidang politik
maksudnya adalah perluasan daerah seperti di atas.Bidang Militer adalah terbentunhya
kelompok militer baru yang disebut pasukan Jenissari atau Inkisyariah. Pasukan
inilah yang dapat mengubah
Negara Usmani menjadi
mesin perang yang paling kuat. Bidang arsitek misanya banyak dibangun
bangunan-bangunan megah, seperti sekolah, rumah sakit,villa, makam, jembatan
dan masjid-masjid. Masjid-masjid dihiasi dengan kaligrafi yang indah, misalnya
yang terkenal adalah masjid Jami sultan Muhammad Al Fatih, Masjid Agung
sulaiman, Masjid Abi ayub Al Anshari dan Masjid Aya Sopia yang awalnya adalah
bangunan gEreja.Dalam bidang keagamaan, perhatian sultan cukup besar.
Patwa-patwa ulama sangat berperan dalam mengambil kebijakan Negara.Mufti adalah
sebagai pejabat urusan agama tertinggi yang memberikan fatwa resmi terhadap
problematika keagamaan dalam masyarakat. Tanpa legitimasi Mufti, keputusan
hukum kerajaan bisa jadi tidak berjalan.Selama kurang lebih 9 abad kerajan
Usamani berdiri, tetapi kemudian hancur juga disebabkan oleh beberapa fakto
:
a. Budaya pungli
Setiap jabatan yang
hendak diraih oleh seseorang harus “dibayar” dengansogokan kepada orang yang
berhak memberikan jabatan tersebut, sehinggamenyebabkan dekadensi moral dan
kondisi para pejabat semakin rapuh.
b. Pemberontakan tentara
Jenissari
Kemajuan ekspansi
kerajan Usmani adalah juga karena peranan yang besar dari tentara
Jenissari.Maka dapat dibayangkan kalau tentara Jenissari itu sendiri akhirnya
memberontak kepada pemerintah.
c. Kemorosotan ekonomi
Ini disebabkan perang
yang berkepanjangan, menghabiskan uang dan perekonomian Negara merosot,
sementara belanja Negara sangat besar, termasuk untuk biaya perang.
d. Wilayah kekuasaan yang
sangat luas
Terlalu luasnya
wilayah kekuasaan Usmani sangat sulit untuk dikontrol.Dipihak lain, para
penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas, sehinga mereka
terlibat perang terus menerus dengan berbagai bangsa. Hal ini tentu menyedot
banyak potensi yang seharusnya dapat digunakan untuk membangun Negara.
e. Kelemahan penguasa
Sepeninggal Sulaimanal
al-Qanuni, kerajaan Usmani diperintah oleh Sultan–sultan yang lemah terutama
dalam bidang kepemimpinan.Akhirnya pemerintahan menjadi kacau.
Dinasti Usmani berbentuk
kesultanan yang beribukota di Istanbul, Turki. Berasal dari suku bangsa
pengembara yang bermukim di wilayah Asia Tengah, salah satunya suku Kayi. Usman
bergelar “Pedisyah Al-Usman”, dibawah kepemimpinannya wilayah kesultanan
semakin luas dengan menaklukan beberapa wilayah, seperti Azmir (1327 M),
Tharasyanli (1356 M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli (1356
M). Pada masa pemerintahan MuhammadAl- Fatih Kesultanan Usmani mengalami puncak
kejayaan, dan dapat menaklukan wilayah Byzantum serta Konstantinopel (1453 M).
f. Pemerintahan dan
Militer
Tingkatan paling
tinggi dipegang oleh Sultan, tingkat kedua perdana menteri atau Sadrazan,
tingkat ketiga gubernur atau Pasya, tingkat keempat bupati atau As-sawaziq atau
Al-alawiyah. Sistem pemerintahan dan kekuasaan militernya berjalan baik. Muncul
kelompok elite militer yang disebut janissary atau inkrisyriyah pada masa
Orkhan bin Usman, kelompok ini merupakan kelompok penghancur negeri non-muslim.
g. Pengetahuan dan Budaya
Terjadi akulturasi
dari beberapa negara seiring dengan meluasnya wilayah, yaitu kebudayaan Persia,
Byzantium, dan Arab. Rakyat Usmani mengambil ajaran tentang etika dan tat krama
dari kebudayaan Persia, organisasi dan kemiliteran dari Byzantum, dan ilmu
arsitektur dari Arab. Dari ilmu arsitektur tersebut, berdirilah berbagai masjid
yang bagus serta kaligrafi indah.
h. Agama
Muncul dua aliran
tarekat, yaitu Bektsyi yang banyak pengaruhnya dibidang militer, dan Maulawiyah
yang banyak pengaruhnya di lingkungan pejabat pemerintahan.
2) Kerajaan Safawi di
Persia
Cikal bakal kerajaan
ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian tasauf tarekat safawiyah yang
berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Nama Safawiyah diambil dari nama
pendirinya Safi al-Din, seorang keturunan imam Syi’ah yang ke enam, Musa al
Kazhim. Kerajaan ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya
Negara Iran dewasa ini.
Gerakan tarekat ini
lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik. Jama’ah atau
murid-muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan panatik dalam
kepercayaan serta menentang setiap orang yang bermazhab selain
syi’ah.Kepemimpinan Sapawi silih berganti, dan semakin eksis sebagai gerakan
politik yang didukung oleh pasukan tentara yang kuat yang diberi nama Qizilbash
(baret merah) pada masa kepemimpinan Ismail (1501-1524 M).
Dialah yang pertama
kali memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama dinasti Safawi di kota
Tabriz. Dalam waktu sepuluh tahun ia sudah dapat menguasai seluruh wilayah
Persia dan bagian timur B ulan sabit subur (Fortile Crescent).Kerajaan Safawi
mencapai puncak kemajuannya pada masa pemerintahan Abbas I .Pada masa
pemerintahannya dapat menguasai beberpa daerah yang dikuasi Turki Usmani
seperti Tabriz, Sirwan, dan Baghdad (1602 M).
Kemudian tahun 1622 M
dapat menguasai kepulauan Hurmuz, dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi
pelabuhan Bandar Abbas, sehingga jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang
biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis dapat dikusainya.Kemajuan
Sapawi bukan hanya bidang politik saja tetapi juga dalam bidang ilmu
pengetahuan, Pada masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain Bahauddin al
Syaeraji, generalis ilmu pengetahuan, Sadaruddin al Syaeroji, seorang filosof,
dan Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosop, ahli sejarah, teolog
dan seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan lebah.
Bidang fisik dan seni,
para penguasa Safawi telah berhasil membangun Isfahan, Ibukota kerajaan menjadi
kota yang sangat indah. Dibangun pula mesjid-mesjid, rumah sakit-rumah sakit,
sekolah-sekolah, jembatan raksasa diatas zende Rud, dan istana Chihil
Sutun.Unsur seni terlihat juga misalnya dalam bentuk kerajinan tangan seperti
keramik, karpet, pakaian dan tenun, mode, tembikar dan lain-lain.
Sepeninggal Abbas I
kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza
(1628-1642), Abbas II (1642-1667), Sulaiman (1667-1694), Husein (1694-1722),
Tahmasp II (1722-1732), dan Abbas III (1733-1736). Pada masa raja-raja tersebut
kondisi kerajaan Safawi semakin lama semakin menurun yang pada akhirnya membawa
kepada kehancurannya.Safi Mirza adalah seorang yang pencemburu dan kejam
terhadap pembesar-pembesar kerajaan.
Abbas II adalah raja
yang suka mabuk minuman keras. Sulaiman selain pecandu narkotika juga
menyenangi kehidupan malam beserta harem herem nya.Sedangkan Husein adalah
seorang raja yang sangat diskriminatif, terlalu berpihak kepada kaum Syi’ah dan
Kejam terhadap penganut Sunni.Itulah antara lain yang menjadi faktor keruntuhan
Kerajaan safawi.
Faktor lain adalah
konplik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani, dekadensi moral dikalangan
pembesar-pembesart kerajaan, dan juga konplik interen di kalangan mereka dalam
rangka memperebutkan kekuasaan.
3) Kerajaan Mughal di
India
Kerajaan Mughal adalah
kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam.Kerajaan ini didirikan
oleh Zahiruddin Babur (1482-1530).Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat
menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota
Afganistan.Setelah itu, Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.
Kemajuan – kemajuan
kerajaan mughal diantaranya:
1.
Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian,
pertambangan, dan perdagangan. Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak
bertumpu pada sektor pertanian
2.
Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair
istana, penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya
padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya
arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid.
Pada tahun 1858 M
kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:
1. Kemerosotan moral
dan para pejabatnya bermewah-mewahan
2. Pewaris kerajaan
dalam kepemimpinannya sangat lemah dan
3. Kekuatan mililernya
juga lemah
4. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan pada Abad Pertengahan
Salah satu hasil yang
bisa dilihat dan dirasakan dalam proses perkembangan Islam di Abad pertengahan
ini di antaranya adalah majunya ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Diakui atau
tidak, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Eropa memiliki basis dari Islam. Hal ini
terjadi dalam proses masuknya Islam ke kawasan Eropa, baik melalui proses
perdagangan maupun dalam peristiwa besar sejarah seperti perang salib.
Ada beberapa sektor
penting yang muncul sebagai pengaruh perkembangan Islam di abad pertengahan.
Beberapa sektor tersebut diantaranya :
1. Bidang Politik
Di bidang politik,
kawasan Eropa sempat mengalami balance of power pada tahun 750 M. Hal ini
terjadi baik di kawasan barat maupun timur.Di kawasan barat, muncul permusuhan
antara bani Umayyah II yang berkuasa di Andalusia dengan kekaisaran Karolong
dari Prancis.Sementara di kawasan timur, muncul pula perseteruan antara Bani
Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium di kawasan Balkan.Di sisi lain, bani
Abbasyah juga memiliki perseteruan dengan bani Umayyah.Pun, kekaisaran Karoling
berseteru dengan Byzanium timur dalam masalah perebutan wilayah
Italia.Akhirnya, muncullah perseketuan pada keempat pihak tersebut.dimana bani
Abbasyah bersekutu dengan kekaisaran Karoling. Sedangkan bani Umayyah II
menjalin hubungan baik dengan Byzantium timur. Proses persektutuan ini sendiri
pecah, pada saat terjadinya perang salib yang terjadi pada tahun 1096-1291.
2. Bidang Ekonomi
Sosial
Andalusia yang sudah
dikuasai Islam pada 711 M dan konstantinopel pada 1453 M, menjadikan sektor
perdagangan Eropa banyak dikuasai oleh pedagang Islam. Hal ini karena kawasan
tersebut kemudian dijadikan sebagai salah satu jalur perdagangan Asia ke
Eropa.Kondisi ini menjadikan negara Islam memiliki dominasi dalam sistem
perdagangan yang diterapkan di kawasn tersebut.
3. Bidang Kebudayaan
Dengan masuknya bangsa
Arab ke kawasan Eropa, menjadikan bangsa Eropa mampu memahami pemikiran kuno
yang banyak didominasi dari bangsa Yunani serta Babilonia.Ada beberapa tokoh
dari kedua kawasan tersebut yang dianggap sebagai tokoh-tokoh yang mampu
mengubah pemikiran dunia. Diantaranya adalah:
• Al Farabi (780-863)
Al Farabi merupakan
tokoh yang mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya Aristoteles.Oleh
karenanya, Al Farabi juga dijuluki sebagai guru kedua, sementara julukan guru
pertama diberikan kepada Aristoteles.Selain itu, Al Farabi juga banyak menulis
buku yang terkait dengan masalah filsafat dasar yang tidak kalah hebat dengan Aristoteles.
• Ibnu Rusyd
(1120-1198)
Dikenal juga dengan
nama Averoos. Pemikirannya di kawasan Eropa dikenal dengan nama Averoisme yang
mengajarkan tentang kebebasan berfikir. Inilah yang menjadi dasar munculnya
reformasi pada abad 16 M serta terjadinya gerakan rasionalisme pada abad 17 M.
Buku-buku karya Ibnu Rusyd ini bisa ditemukan di perpustakaan Eropa serta
Amerika. Karya dari Ibnu Rusyd banyak disebut dengan nama Bidayatul Mujtahid
serta Tahafutut Tahaful.
• Ibnu Sina (980-1060)
Merupakan
tokoh yang banyak mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Hal ini
karen Ibnu Sina yang dikenal juga dengan Avecia adalah dokter yang berasal dari
kota Hamzan Persia. Ide Ibnu Sina yang paling terkenal adalah wahdatul wujud
atau paham yang memperkenalkan tentang segala sesuatu serba wujud.Bukunya yang
banyak berpengaruh dalam ilmu kedokteran dunia adalah Al Qanun fi At Tibb.
4. Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa
yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba,
Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di
universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya
ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke
negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang
pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun
1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas.
Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari universitas
Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat.
Banyak gambaran
berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang
ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal
tersebut antara lain sebagai berikut.
1)
Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu
kedokteran pada salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke
negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120
M).
2)
Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam
berbagai cabang ilmu pengetahuan
3)
Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon
(1214-1292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M).
4)
Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac
(940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir di
Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol.
5)
Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan
kerajaan-kerajaan Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan
Islam dan pembantaian kaum muslim.
6)
Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti
dan mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam
bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh
dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani
di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau
renaissans pada abad ke-14.berkembangnya pemikiran yunani ini melalui
karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke
dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada
abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan
pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di
Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan
antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan
bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh
secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang
berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah
Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan
ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
B.
Contoh Peristiwa
Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan
Di India kerajaan
Mugal telah melaksanakan berbagai usaha dakwah dan mendirikan antara lain
masjid-masjid dan madrasah-madrasah, dan di tempat itu diajarkan ilmu tafsir,
ilmu hadis dan ilmu fikih.
Sekelompok ulama India
telah menyusun sebuah kitab yang berjudul “Al Fatāwa Al Hindiyyah” berisi
tentang kumpulan fatwa madzab Hanafi dan
dicetak dalam empat jilid besar. Kitab ini disusun atas permintaan penguasa
kerajaan Mugal yakni Sultan Abu Al Muzaffar Muhyiddin Aurangzeb (Alamgir I)
pada tahun 1658-1707 M, sehingga kitab ini dikenal dengan sebutan Al-Fatāwa
Al-Alamgariyah.
Di Mesir ketika
Dinasti Mamalik berkuasa (1250 – 1517 M) telah muncul ulama besar antara lain
Ibnu Hajar Al-Asqalani (1372 – 1449 M) dan Ibnu Khaldun (1392 – 1406 M). Ibnu
Hajar Al-Asqalani, selain sebagai ulama besar juga sebagai dosen,guru
besar,pimpinan akademi ( madrasah ), hakim, mufti ( pemberi fatwa ), khatib dan
penulis. Di antara hasil karya Hajar Al Aqalani adalah Fath Al-Bāri fi Syah Al
Bukhari (ulasan tentang Hadis-hadis Riwayat Al Bukhari yang terdiri dari 13
jilid) dan Bulūg Al Marām Min Adillah Al-Ahkām ( kumpulan hadis Hukum ). Adapun
Ibnu Khaldun terkenal sejarawan dan “Bapak Sosiologi Islam”.Kitab karangannya
adalah Al-Ibar (sejarah Umum terdiri dari 7 jilid).
Ulama-ulama yang lain
yang hidup pada abad pertengahan adalah Jalaluddin Al Mahali mengarang Kitab
Tafsir Jalalain, Ibnu Kasir mengarang Tafsir Al Qur’an Al Azim, dan Imam
An-Nawawi mengarang Kitab Hadis “Riyad as Salihin”, dan menyusun kitab fikih Madzab Syafi’I dengan judul Minjāj Al-Tālibin.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan melalui
tiga jalan yang dilalui untuk memperkenalkan Islam pada masyarakat Eropa.
Ketiga jalan tersebut adalah Jalan Barat , Jalan Tengah , Jalan Tiimur.
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran.
Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai
dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan
penyatuan antar wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 –
1500 M yang ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi
kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah.
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami
kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik)
setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki,
kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia.
Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh
perkembangan Islam di abad pertengahan.Beberapa sektor tersebut diantaranya
bidang Politik, bidang Ekonomi Sosial, bidang Kebudayaan, bidang Pendidikan.
B.
Saran
Sebaiknya, kita harus
lebih memahami lagi tentang sejrah perkembangan Islam khususnya pada abad
pertengahan.
DAFTAR PUSTAKA
Mohon Maaf jika ada Kesalahan dalam penulisan maupun Copasnya heheh.....
" Berbagi Itu Indah "😊